Lapangin aja dulu

Ayat ini menerang hari ketika seperti Bilal, Khabbab, shuhaib dan orang-orang  mukmin yang lemah lainnya, selalu mendekatkan diri kepada Allah, menegaskan ikrar dan pengakuan keimanan mereka kepada-Nya, membenarkan para rasul yang telah diutus-Nya dihina oleh musuh Islam saat itu, diantaranya Abu Jahal. 

Disaat seperti itu justru Bilal, Khabbab, shuhaib dan orang-orang mukmin yang lemah lainnya ini

senantiasa meminta ampunan dan memohon rahmat kepada-Nya karena Dialah pemberi rahmat yang sebaik-baiknya.

Hinaan yang dilontarkan oleh Abu Jahal sebenarnya telah menghinakan dirinya sendiri. Orang-orang kafir menghadapi orang-orang mukmin itu dengan sikap mengejek, menertawakan, dan menghina. Mereka sibuk mengejek dan menertawakan orang-orang mukmin, hingga lupa mengingat Allah. 

Setiap kejadian yang telah diceritakan dalam Al-Qur’an, sadar atau tidak sadar kita rasakan saat ini, hanya saja pemerannya yang berbeda, dan jalan keluarnya tetaplah sama. Yuk baca Qur’an dan find the solution :’)

Qs. Al Mukminun: 109

إِنَّهُۥ كَانَ فَرِيقٌ مِّنْ عِبَادِى يَقُولُونَ رَبَّنَآ ءَامَنَّا فَٱغْفِرْ لَنَا وَٱرْحَمْنَا وَأَنتَ خَيْرُ ٱلرَّٰحِمِينَ 

109. Sesungguhnya, ada segolongan dari hamba-hamba-Ku berdoa (di dunia): “Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat dan Engkau adalah Pemberi rahmat Yang Paling Baik. 

Dalam surah Qs. Al Mutthoffiffin: 29-33

Menjelaskan bahwa perbuatan mengejek itu adalah perbuatan berdosa

Let’s breakdown the ayat

إِنَّهُۥ (Inna hu): Sesungguhnya, hu nya merujuk pada Bilal, Khobib, dan sahabat lainnya yang dihina tadi

فَٱغْفِرْ لَنَا (Faghfirlana): Ampunilah kami (fa, ghafaro, lana)

Jika ingin diampuni, maka kita harus percaya pada yang memiliki pengampunan

Ada kata fa yang artinya maka. Ada bedanya dengan tsumma.

Fa: cepat, segera

Tsumma: Butuh proses,  berjeda

Jadi, makna “Ampunilah kami” (ampunilah kami ya Rabb, tanpa dihitung-hitung dulu, segera ya Rabb, ampuni kami”) ini artinya orang2 ini betul2 minta ampunan SEGERA sama Allah atas ejekan yang mungkin menyempitkan hati mereka, yang jika ditunggangi setan menyebabkan  ereka membalas perbuatan orang-orang yang mengejeknya tadi.

Afwu: maaf

Ghafur: ampun, maaf dan spesifik untuk orang-orang beriman saja. 

Warhamna: Berilah kami rahmat (warham->Rohima: rahmat)

Ar Rahima -> Rohima

Bedanya dengan Ar Rahiim-> akar katanya Rohima: kasih sayang-Nya hanya Allah berikan untuk orang yang beriman aja

Ar Rahman->akar katanya Rahman: cakupannya lebih luas, general. SEMUA mahkluk Allah dapat kasih sayangnya Allah. 

That why, Al Ghofur sering bersanding dengan Ar Rahim. Because Allah hanya memberikan ampunan-Nya untuk orang-orang yang beriman. 

Allah sungguh Maha Pengampun, untuk setiap dosa yg dilakukan ada sifat-sifat Allah untuk memaafkan hamba-Nya, masyaAllah

Tingkatan dosa:

  1. Khata’: gara2 ketiduran, sholatnya jadi ngga ontime, Allah ampunin dengan sifatnya yang Al Afwu, Al Afwu: pemaaf untuk dosa-dosa kecil yg ngga sengaja . Afwu artinya menghapus bersih seperti angin menghapus jejak di gurun pasir. Karena manusia ini kadang sering lupa terhadap dosanya, yg jika ia sadari maka akan Allah ampuni dosanya. 

Al Afuw juga berarti berlipat-lipat. Hapalin doa lailatul Qadr, yuuuk gaes. 

  1. Dhanbun: Sengaja melalaikan sholat, Allah ampuni karena Allah punya sifat Ghafir (pemaaf)
  2. Dzunub: Udah melalai sholat, ngajakin orang lain pula, but masih Allah ampuni karena Allah punya sifat Ghaffur (pemaaf)
  3. Dzunub++++ Dzolim: masih diampuni oleh Allah, karena Allah punya sifat Ghoffur (pemaaf) (Qs. al Baqarah:114)
  4. Israf: Dosanya usah buanyaak banget (paling tinggi), israf artinya berlebihan, but Allah masih ampuni dosanya karena Allah punya sifat Ar Rahiim, dan just for mereka yg beriman. Daan. Agi yg udah sampai tingkatan ini, masih Allah sebut sebagai “hamba-Ku” . MasyaAllah… melting banget ngga tu,  Allah baik banget T.T

Resume tipis-tipis dari ROc Stay close with Allah 

Jazakumullah khair. Mohon maaf jika terdapat kesalahan, mohon saya diingatkan. 

Paling Ringan Aja, Gini


وَٱلَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا ٱصْرِفْ عَنَّا عَذَابَ جَهَنَّمَ ۖ إِنَّ عَذَابَهَا كَانَ غَرَامًا 

65. Dan orang-orang yang berkata: “Ya Tuhan kami, jauhkan azab jahannam dari kami, sesungguhnya azabnya itu adalah kebinasaan yang kekal”. 

Ada orang-orang yang berdoa dengan doa seperti di atas, sehingga sangat Allah suka dan mencintai mereka, jadi doa/caption mereka Allah abadikan dalam Al-Qur’an, masyaAllah. 

Allah sangat mencintai mereka yg berdoa agar terhindar dari neraka Jahannam barang sepersekian sedetik pun. 

Orang-orang ini tidak mau bahkan hanya untuk melihat neraka, sebentar aja mereka ngga mau. 

But, now berapa banyak mereka yang dengan santai bicara tentang neraka, na’udzubillahi min dzalik T.T

See ayat selanjutnya, Qs. Al Furqan: 66

إِنَّهَا سَآءَتْ مُسْتَقَرًّا وَمُقَامًا 

66. Sesungguhnya jahannam itu seburuk-buruk tempat menetap dan tempat kediaman. 

Mustaqaran: tempat menetap ->untuk jangka waktu yang sebentar

Muqoman: tempat kediaman -> untuk jangka waktu yang lama, selama-lamanya

Banyak ayat yang menyebutkan orang yang sombong menganggap neraka biasa aja dan bagaimana Allah menunjukkan fakta neraka pada mereka, diantaranya: 

  1. Qs. Al Baqarah: 80

Dan mereka berkata: “Kami sekali-kali tidak akan disentuh oleh api neraka, kecuali selama beberapa hari saja”. Katakanlah: “Sudahkah kamu menerima janji dari Allah sehingga Allah tidak akan memungkiri janji-Nya, ataukah kamu hanya mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?” 

But.. see lanjutan ayat 81..

81. (Bukan demikian), yang benar: barangsiapa berbuat dosa dan ia telah diliputi oleh dosanya, mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. 

Dikatakan bahwa jika kamu sudah diliputi atau tenggelam dengan dosa-dosa(sampai tenggelam, berarti banyak bangetkan?) maka selama-lamanya mereka di Neraka. 

Qs. Al Anbiya: 46 menggambarkan hukuman paling ringan di neraka jahannam. 

وَلَئِن مَّسَّتْهُمْ نَفْحَةٌ مِّنْ عَذَابِ رَبِّكَ لَيَقُولُنَّ يَٰوَيْلَنَآ إِنَّا كُنَّا ظَٰلِمِينَ

نَفْحَةٌ: sedikit saja/ hembusan

46. Dan sesungguhnya, jika mereka ditimpa sedikit saja dari azab Tuhan-mu, pastilah mereka berkata: “Aduhai, celakalah kami, bahwasanya kami adalah orang yang menganiaya diri sendiri”.

Massathum: ditimpa, disentuh, terkena

Nafhah: sedikit saja, paling ringan-> sedikitnya itu: mereka belum tersentuh apinya tapi hanya terkena hembusan api neraka yang dingin

Lafhah: hembusan api yang panas

Orang-orang tersebut belum masuk ke Nerakanya, tapi baru kena sedikit saja hembusan api neraka, yang dingin lagi tapi mereka sudah sangat takut dan kesakitan sekali. 

Ya Rabb, yang ringan aja begitu, na’uzubillahi min dzalik T.T

Ya  wailana-> celaka lah! Serem banget! 

Dalam bahasa Arab berasal dari kata WAYL artinya bagian terburuk dari neraka. 

Neraka Jahannam sendiri juga takut dengan bagian Wayl ini. 

Daaan.. orang dalam ayat ini menyebutkan azab yang baru dia terima tadi (hembusan2 itu) sebagai wayl-> ya wailana! Padahal belum masuk ke neraka ya, kan.. kebayangkan aslinya wailana yang aslinya bagaimana T.T Na’udzubillah 

  1. Qs. Al A’raf: 47

وَإِذَا صُرِفَتْ أَبْصَٰرُهُمْ تِلْقَآءَ أَصْحَٰبِ ٱلنَّارِ قَالُوا۟ رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا مَعَ ٱلْقَوْمِ ٱلظَّٰلِمِينَ 

47. Dan apabila pandangan mereka dialihkan ke arah penghuni neraka, mereka berkata: “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau tempatkan kami bersama-sama orang-orang yang zalim itu”.

Orang beriman ini mengalihkan pandangan mereka ke penghuni neraka. 

Tilqo: Bertemunya sepanjang jalan 

Karenanya orang beriman yang sudah di Surga ini berharap sekali agar Allah tidak menempatkan dirinya bersama orang-orang di Neraka yang mereka lihat tadi. 
Mohon maaf lahir dan batin. Jika terdapat kesalahan mohon diingatkan. Jazakumullah khair.

Resume ROC Stay Close With Allah

Simple but Spesial

Qs. An Naml: 30

إِنَّهُۥ مِن سُلَيْمَٰنَ وَإِنَّهُۥ بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ 

“Sesungguhnya surat itu, dari SuIaiman dan sesungguhnya (isi)nya: “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang”.”

“Bismillah” biasanya dimention di awal surah, but di surah An Naml ayat 30 ini “Bismillah” dimention di pertengahan surah. Why? 

Let’s breakdown the ayyah!

Pendahuluan

Surah An Naml diantaranya menceritakan kisah Nabi Sulaiman. 

Nabi Sulaiman ingin mengislaman sebuah kerajaan di daerah Saba’ (sekarang Yaman, ada beberapa pendapat lain) yang dipimpin seorang Ratu, yakni Ratu Bilqis/Ratu Balqis. Kerajaan Nabi Sulaiman ada di Palestina. Nabi Sulaiman ingin kerajaan Saba’ pindah ke dekat kerajaan Nabi Sulaiman. Nabi Sulaiman mengirimkan surat ke Ratu Saba’ dengan diawali kalimat “بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ” sebagai DOA agar hidayah Islam dapat sampai ke hati Ratu Bilqis dan kerajaannya. 

Bismillah selalu kita sebut saat akan memulai sesuatu. Kata ini more than word, lebih dari hanya sekedar kata, bukan hanya kalimat toyyibah tapi juga sebuah doa. Dia Istimewa dan mudah diucapkan, selalu hadir pada aktivitas kita. Saking mudahnya diucapkan mungkin sebagian kita menganggapnya biasa saja padahal padanya terkandung doa yang begitu luar biasa. 

Back to ayyah.

*Innahu: Sesungguhnya, telah terbukti

Sebagai muslim, kalau sesuatu sudah tertulis di Qur’an maka cukuplah bagi kita untuk meyakini bahwa kejadian tersebut benar terjadi tanpa perlu bukti fisik lainnya. 

*Bismillah:

-Bi: huruf ba (dengan) ada 3 fungsi huruf ba disana

  1. Ilsoq: melekat, menempel -> artinya pada surat tsb memang ada, memang melekat kata Bismillah, lalu ia juga melekat banget pada kalimat sesudah ba yakni nama Allah
  2. Mushohabah: Shohib, sahabat, kalau sahabat pasti dekat dong. Tidak dapat terpisahkan antara diri hamba dengan Allah
  3. Isti’anah: bentuk pertolongan, saat kita baca bismillah dengan ada huruf ba disana artinya kita sedang minta tolong pada Allah

-Ismi: terdiri dari huruf alif, shin, mim yang artinya nama, tapi ada makna lebih selain nama.

  1. Wasama, yasamu: menandai, mencap (misal: nota toko yg dicap), memberi tanda
  2. Wasiim: cantik, keindahan, jadi saat kita menyebutkan bismillah maka kita juga sedang menyakini, memuji bahwa pada Allah semuanya indah, menarik hati, kita menyebut semua nama Allah yang begitu banyak yang bahkan tidak kita ketahui, masyaAllah T.T *lovely 

Setiap permintaan kita akan berhubungan langsung dengan nama-nama Allah. Misal, saat kita butuh petunjuk maka kita mention nama Allah yang maha pemberi petunjuk, Al Hadi. Kita butuh makan, maka sebut Allah Ar Razaak. Lagi butuh sabar, Allah As Sabr. Permintaan kita banyak banget kan yaa, emng udah hapal nama2 Allah yang masyaAllah banyak sekali ini? Kabar baiknya, pada bismillah, pada kata isim tadi sudah mencakup semuaaa nama-nama Allah. Karenanya, bismillah is more than word, pada kalimat sesingkat ini terkandung makna yg begitu dalaaam, masyaAllah.

Satu kalimat, udah include semuanya. MasyaAllah T.T Allah baik banget :’)

Nama-nama Allah ada agar kita mudah untuk meminta pada-Nya dan agar kita juga bisa belajar untuk memiliki sifat-sifat yang baik seperti nama-nama Allah. MasyaAllah. 

Allah: Dari kata Al, Ilah (berbeda di kalangan ahli tafsir), yang lain menyebutkan hanya terdiri dari kata “Allah”.

Huruf Alif lam: punya makna pengkhusus-an. Alif lam disana PASTI merujuk pada Allah. Jadi Rabb yang berhak disembah hanya Allah, dan PASTI Allah Yang Maha Esa, bukan sesembahan lainnya.

Ilah: Berasal dari kata aliha, artinya cinta. 
Literally, ilah berarti yang berhak disembah.

Orang Arab dulu sering nge-list urutan cinta. Nah, dalam 10 urutan, urutan bawah itu Hubb, sedangkan tingkat 2 dari atas adalah “Walah”, yakni cinta yg bikin kita ngga bisa ngapa-ngapain, ngga bisa makan, ngga bisa minum dll. Cinta yg kalau kita udah ngerasain akan bikin kita bahagia banget, ngga ada lagi ruang untuk bad mood, malas, khawatir, akan tenang banget dll. 

Jadi, kita butuh banget sama cinta yang seperti ini, yang mana cinta ini terkandung dalam kata “Allah” dan ada dalam kalimat bismillah, masyaAllah. Kita mohon banget Walah dari Allah. 
Kita doa dengan bismillah, mendekat pada Allah sejengkal, maka Allah akan mendekat pada kita sehasta. MasyaAllah.

Kembali ke Nabi Sulaiman td, kebayangkan bahwa beliau udah ngga khawatir tentang apapun karena beliau udah berdoa sama Allah dengan menyebutkan bismillah dalam suratnya untuk Ratu Saba’ agar beriman. 

Ar Rahman: Allah Maha Penyayang, terus menerus mengasihi, stabil, konstan, selamanya.

Rahim: Supreme, sangat-sangat mencintai hamba-Nya, kasih sayang yang lebih identik ke akhirat, sampai ke akhirat. Sedangkan Ar Rahman, yakni cinta yg akan kita rasakan di dunia, dimana semua manusia mendapatkan cinta ini. 

Rahim, melebihi cinta ibu ke anaknya. 

See, this doa mencakup doa untuk dua kehidupan kita, dunia dan akhirat. MasyaAllah T.T

Simple, maknanya banyak banget.

Saat kita bedoa dengan bismillahirrahmanirrahim, maka Allah akan beri kita semua pertolongan. 

*Resume tipis-tipis dari ROC Stay Close with Allah-D8

Jazakumullah khair, semoga bermanfaat. Jika terdapat kesalahan, mohon banget untuk diingatkan. 

Tersegel di Dunia

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ اِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَّدُنْكَ رَحْمَةً ۚاِنَّكَ اَنْتَالْوَهَّابُ

“(Mereka berdoa), “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau condongkan hati kami kepada kesesatan setelah Engkau berikan petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi.” (Qs. Ali Imran: 8)

Betapa Allah  Maha mengetahui, Maha penyanyang, Maha teliti, Maha Sempurna, Maha Pencipta. Allah tau banget ciptaannya dan punya kuasa untuk membolak balikkan hati itu. 

Karenanya Allah ajarkan doa ini untuk kita. Hati kita berkaitan dengan iman, iman ini jika lalai dirawat dan diteliti maka ia akan cepat kotor. Seperti pakaian yang cepat kotor.  

Hati itu butuh perhatian. 

Rabbana: ada makna ruhubiyah, Allah yg maha memelihara dst

La : ad kata la, yang umumnya berarti larangan but disini bermakna harapan/permohonan pada Allah agar kita diselamatkan dr keburukan

Tuzigh: asal kata za, ya, gho: kesesatan, penyimpangan, hal menyeleweng, terhalang dari kebaikan, kita berharap agar Allah tidak menghalangi hati kita terhadap kebaikan. Karena mudah bagi Allah untuk membolak balikkan hati kita

Qulubana: Qulub hati yang berada setelah shodrun, 

Lapis-lapis hati: 

Shodrun: Paling luar, tempat masuknya bisikan2 (nafsu, keinginan), ia punya fungsi sebagai filter sebelum masuk ke hati terdalam 

Qolbun: Bagian hati pertama yang akan menerima hasil filter dari shobrun, jika baik hasil filternya maka amanlah ia, jika buruk hasil filternya maka Qolbun harus berjuang lebih kuat untuk menfilter lagi bisikan-bisikan itu agar tdk masuk ke nasf. 

Nafs

Fuad

Hadaitana-> huda-> hidayah : petunjuk

Kita mohon pada Allah agar tidak dicondongkan pada keburukan setelah mendapat petunjuk. 

Wa hamlana dan karuniakanlah kepada kami 

Rahmat

Diayat ini menggunakan ta tertutup, tapi pada ayat lain ada juga kata rahmat yang diakhir dengan ta terbuka/terbentang (ta marsutha) apa artinya? 

Contoh 

Ada surah Hud:73 disebutkan rahmat dengan ta terbuka maksudnya adalah rahmat Allah sebelum diberikan, Allah ditahan dulu. Pada ayat tersebut Allah menahan keturun bagi istri nabi Ibrahim, Sayyidah Sarah yang dikarunia anak pada saat sudah berumur. 

Sedang kata rahmat dengan ta tertutup/ta marbuta, maksudnya adalah rahmat yang tidak Allah hadir di dunia, melainkan di akhirat. MasyaAllah. T. T Ada banyak mereka yang nampaknya di dunia hidupnya biasa aja, tapi ia sabar menghadapinya, maka Allah siapkan rahmat sebagai balasan atas sabarnya tersebut. Tersegel baginya di dunia dan akan dibuka di akhirat, yakni rahmat surga. 

Triple combo: hari Jum’at, lagi puasa, dan hujaaaan waktu yang mustajab banget buat berdoa

Innaka antalwahhab: sesungguhnya Engkau Maha Pemberi

Pujian kita untuk Allah, kita merendah pada Allah. Sangatlah mudah bagi Allah untuk memberikan hal yang kita minta sebelumnya.

Di dalam kubur, lidah dan hati tidak akan bisa bekerja sama jika di dunia hati banyak diabaikan. 

Saat jasad telah ditumpuk kayu, lalu ditumpuk tanah lagi, sudah gelap, sendirian, malaikat mungkar nangkir udah ready melaksanakan tugasnya. Kita udah ngga bisa call a freind untuk minta bantuan menjawab pertanyaan malaikat. Malaikat juga ngga ngasih opsi fifty-fifty, semua hafalan di dunia buyar kecuali mereka yang bertaqwa, yang hatinya selalu pada kebaikan, dan hanya dengan  rahmat Allah yang masih tersegel di dunia itu kita bisa selamat. 

About heart, siapa yang menggerakkan pikiran? Hati.

Otak yang mengkonsumsikan perintah. Otot di diperintahkan oleh otak. Sehingga muncullah serangkaian persepsi. Ada perbedaan itu, maka otak akan kembali memberikan perintah selanjutnya. Tapi sesungguhnya asal muasal perintah itu datang dari hati yang akan menstimulus otak untuk menjalankan tugas selanjutnya. 

Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya di dalam tubuh ada segumpal darah, jika ia baik maka baiklah seluruh tubuh, jika ia rusak maka rusaklah tubuh tersebut.” Karena penting banget untuk kita memohon pada pemilik hati agar dicondongkan pada kebaikan, karena kalau hati kita kotor bisa berimbas kemana-mana. Subhanallah. T.T 

Hati yang diabaikan akan lebih mudah pergi melawan arah ketimbang hati yang selalu diperhatikan.

Dari Wabishah bin ma’bad radhiyallahu ‘anhu beliau berkata: Aku datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian beliau berkata: “Kamu datang untuk bertanya tentang kebaikan?” Aku menjawab: benar. Kemudian beliau bersabda(artinya): “Mintalah fatwa kepada hatimu. Kebaikan adalah apa saja yang menenangkan hati dan jiwamu. Sedangkan dosa adalah apa yang menyebabkan hati bimbang dan cemas meski banyak orang mengatakan bahwa hal tersebut merupakan kebaikan.” (HR. Ahmad (4/227-228), Ath-Thabrani dalam Al-Kabir (22/147), dan Al Baihaqi dalam Dalaailun-nubuwwah (6/292))

Dengan hati yang mudah terbolak balik ini, Allah senjatai kita dengan doa yang Ia ajarkan langsung melalui Al-Qur’an, MasyaAllah. Baik banget kan Allah, sayang banget Allah sama hamba-Nya. Ar Rahman, Ar Rahim. 

Asbabun nuzul this ayyah, lets check Qs. Ali Imran: 7

Ayat mukhamat-> khakamah : ayat-ayat hukum

Ayat mutasyabihat-> ayat yang masih perlu tafsir lebih lanjut, contohnya ayat2 ghoib. 

Orang2 yg hatinya condong pd keburukkan lebih fokus pada ayat2 mutasyabihat ini untuk memfitnah dan mencari2 takwilnya padahal tdk ada yg tau artinya selain Allah. Karena itulah, Allah ajarkan lagi doa pada surah Ali Imran: 8 untuk membentengi kaum muslimin yg hatinya sudah cendrung pada kebaikan agar terhindar dari keragu-raguan dari berita-berita yang dibawa oleh mereka yang menyakini ayat mutasyabihat tadi. 

Kita juga berdoa pada Allah agar diberi ilmu yang bermanfaat agar bisa memilih, bisa membaca peta dengan baik agar tidak tersesat.

Tuzhigh : ta za gho tapi asal katanya  za, gho, ya how can? 

Cz tuzigh itu adalah fi’il mudhorik (kata kerja bentuk lampau),

Sebelumnya ada La sebagai kalimat perintah, maka huruf ke 3 pada za ya gho tersebut harus berharakat sukun. Huruf ta di kata tersebut bermakna “kami”. 

Selama masih di dunia, yuk banyak-banyak sama-sama kita minta rahmat ini, juga memohon selalu pada-Nya agar hati ini tidak dicondongkan pada kesesatan. Saling mengingatkan di jalan Allah, agar petunjuk yang telah sampai pada diri tidak menguap seperti embun. 

Jika ada kesalahan, mohon saya diingatkan ya, jazakumullah khair, semoga ada manfaat yang bisa diambil. 

Untuk lebih lengkap resume bisa dibaca di link pada bio 😀

Semoga berkenan berkunjung. 

*Resume ROC Stay Close with Allah D5

#selfreminder #tadabbur #Alquran #ramadhan #ramadhan1443H #doa 

Dua Kebaikan

Saat kita berdoa sesungguhnya kita sedang membuka jati diri kita. Kebaikan apa yang paling sering kita minta, dunia atau akhirat. 

Doa yang orang Indonesia juga sebut dengan doa “sapu jagat” karena kandungan maknanya yang masyaAllah mewakili keinginan setiap muslim yakni bahagia dunia dan akhirat ini adalah salah satu dari sekian banyak bentuk cintanya Allah pada kita. Semoga kita semua sudah hapal dengan lancar, aamiin. 

Manusia yang sebelumnya hanya meminta dunia saja, Allah ajarkan langsung melalui  Al-Qur’an untuk minta kebaikan akhirat juga, karena inilah kebahagiaan yang sejati. 

Bayangin deh kalau lagi belanja sama orang tua, terus kita milihnya baju/ benda yang itu-itu aja, terus orang tua kita bilang, “Nak, ambil yang ini juga boleh banget loh soalnya bahannya lebih bagus, lebih baik, terbaik deh pokoknya”. Happy banget ngga tuh? Gercep langsung milih yang itu kaan >.< 

Rabbana: Ya Tuhan kami, artinya lebih dari itu. Yakni Tuhan yang Maha Memelihara, Maha Merawat, Maha memberi kebutuhan, yang Maha mengabulkan doa.

Pertanyaan selanjutnya adalah, siapkah kita hanya menjadikan Allah sebagai Rabb kita? 

Kita udah janji untuk siap menjadikan Allah sebagai satu-satunya Rabb kita, yuk masing-masing cek Qs. Al A’raf:172

172. Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)”,

Semoga kita bukan termasuk mereka yang amnesia dengan janji ini, kalau lupa yuk baca lagi Qur’annya biar ingat kembali. 

Dunia: kebaikan yang sifatnya umum seperti pasangan yang baik, kelapangan rezeki, kesehatan, teman yang baik, dan seterusnya

Akhirat: berupa surga

Setelah kita memohon pada Allah untuk didekatkan pada kebaikan, di akhir doa kita justru mohon pada-Nya agar dijauhkan dari sesuatu yang teramat buruk yakni siksa neraka. Kita minta pada Allah untuk tidak perlu mampir ke Neraka. Bagaimana caranya? Yakni dengan Allah ajarkan kita doa ini. 

Doa ini adalah salah satu bentuk kecintaan Allah pada hamba-Nya, betapa Allah ingin menyelamatkan kita agar tidak terjermus ke Neraka. Semua SOP selamat dari neraka sejatinya telah Allah jabarkan dnegan jelas dalam kalam-Nya, Al-Qur’an. 

Waqiina: mempunyai akar kata wa, qof dan ya, yang artinya berlindung, melindungi, memelihara. Akar kata ini menurunkan kata “taqwa” yang bisa kita maknai bahwa agar kita dilindungi Allah dari neraka adalah dengan menjadi hamba yang bertaqwa. 

Setiap doa ada baiknya disandingkan dengan amal soleh, seperti saat sedekah kita berdoa, setelah bantuin orang lain kita berdoa, sehabis sholat kita doa, berdzikir. Dan saat berdoa, kita harus yakin bahwa doa tersebut akan Allah dengar dan dikabulkan. 

Dalam Bahasa Indonesia ada yang disebut kata konjungsi (kata hubung) contohnya kata “dan”. Digunakan untuk menghubungkan kata yang saling berkaitan. Yuk cek terjemahan ayat 201. See, kata “hasanah” dituliskan dua kali loh.. padahal kalau dilihat sekilas mereka saling berhubungan kann.. kayaknya cukup 1 kali aja deh, so apa terjemahannya salah? Tentu saja tidak. 

Itu lah indahnya gramtical bahasa Arab, bahasanya Al- Qur’an, masyaAllah. Kata Hasanah disana berbeda makna. Artinya kebaikan dunia dan kebaikan akhirat tidaklah sama. Seperti sudah disebutkan diatas, bahwa kebaikan dunia adalah sesuatu seperti rezeki, kesehatan dst, sedangkan akhirat adalah surga. 

Lebih rincinya bahwa kebaikan dunia yang dimaksud adalah ilmu dan ibadah. Ilmu yang berbah manis ketaatan adalah sebuah kebaikan dan akan mengantarkan kita pada Jannah-Nya. Kita tidak bisa beribadah dengan baik tanpa ilmu. Dengan ilmu kita bisa bedakan jalan ke Surga atau Neraka. Jangan sampai kita buta peta. Cukup google map aja yang tidak kita pahami, pata suga jangan. 

Daaan lagi, tentang hasanah yang artinya kebaikan. Dalam Bahasa Al-Qur’an ada beberapa kata untuk menyebutkan kebaikan. But, why dalam doa ini yang dipilih hasanah? Let check this out.

  1. Khair: artinya kebakan, api kebaikan ini diperoleh dnegan perjuangan dan usaha
  2. Ma’ruf: artinya juga kebaikan yang dirasakan sampai ke hati, kabaikan yang semua orang tau bahwa hal itu adalah baik, misalnya menolong semut yang kecebur di gelas, membantu orang yang sedang kesusahan. Amar ma’ruf nahi mungkar. 
  3. Hasanah: kebaikan sebagai ganjaran untuk setiap perbuatan baik karena untuk mendapatkannya harus dengan taqwa, dan setelah itu kebaikan ini akan memberikan ketenangan bagi fisik, jiwa dan perasaan pelakunya. 

Oiya, nggeh ngga sih, kebaikan yang disebutkan duluan itu kebaikan dunia, kok gitu? Karena Allah know you so well. See, betapa Allah begitu Maha Mengetahui dirimu wahai, human. Allah tau manusia itu akan lebih tertarik dengan apa dulu, karena Allah yang ciptakan kita, guys. MasyaAllah. Baru setelah itu Allah perintahkan kita untuk meminta sesuatu yang lebih baik dan nyata keindahannya dari dunia itu. 

Bahagia banget ngga sih kalau ada orang yang ngertiin kita segitunya? MasyaAllah 

Terus masa iya kita ke dianya cuma seadanya, malu kaaan T.T

Ini Allah, Dzat yang Maha Mencintai hamba-Nya. Semoga kita senantiasa mengamalkan doa ini dan menjadi makin cinta pada Dzat yang mencintai kita lebih dari siapapun ini. 

*Resume tipis-tipis ROC: Stay close with Allah 

#selfreminder #doa #tadabbur #ramadhan #Alquran #quranreview

Hujan bagi Hati

R4.3.21

Resume Tipis-Tipis Mondate Edisi Ospek Ramadhan

https://quranreview17.com/mondateor

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗ وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْعَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ۖ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْتَشْكُرُوْنَ

185. Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur.

Satu-satunya ayat Quran yang mention kata “Ramadan” -> Qs. Al Baqarah: 185

Let’s breakdown the ayat.

Menurut bahasa, Ramadan, berasal dari kata “al ramdhi” (ra, ma, dho)->panas terik. Kalau orang Arab ditanya tentang ini maka yang mereka katakan adalah panas yang sangat2 terik. Sekali lagi yg bilang orang Arab ya, yg udah terbiasa dengan gurun dan cuaca terik, so kalau mereka bilang panas banget berarti pasti kondisinya puanas pake banget, lebih dari biasanya khaaan. 

Kalau lgi panas enaknya ngapain? Pasti pengen yg dingin2, yg adem2 kan? Misalnya disiram aer, hehe..diturunin hujan dari langit maksudnya. But when Ramadhan, at that day Allah ngga turunkan hujan untuk menyejukkan suasana kala itu. Allah turunkan Al Qur’an untuk mendinginkan, menyejukkan hati kita. Allah ingin hati kita dulu yang sejuk. Saat hujan turun ditampat tandus, maka akan menumbuhkan tumbuh2an, memekarkan bunga, menyubukan kembali tanah yang tandus. Jika hujan bisa menumbuhkan kembali tanah yang tandus, maka sungguh Al Qur’an itu bisa menyuburkan kembali hati2 kita yang gersang. Orang yang tanpa Al Qur’an itu seperti bumi tanpa hujan, kebayang? T.T

Ramadan, bukan hanya 1 dari 12 bulan tapi ia adalah bulan yang terjadi dalam kehidupan kita. Hidup kita ada kalanya kering, gersang, tandus, haus, butuh air, butuh disirami dengan hujan agar hidup kembali, nah buat hati kita tuh sekali lagi hujannya adalah Al Qur’an. “Al Qur’an adalah hujan untuk setiap Ramadan kita” #catatquote 😀

Menurut tafsir Ibnu katsir, kitab-kitab lain seperti zabur, injil juga turun di bulan Ramadan. 

Ketika kalimat aktif, yang di highlight adalah subjek, sedang kalimat pasif yg di highlight adalah objeknya. 

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ

Contoh kalimat pasit: nasi dimakan budi (Objeknya Budi)

Contoh kalimat aktif: Budi memakan nasi (Subjeknya Budi)

Let’s check kata unzil/anzal pada ayat ini dan kata anzal pada surah Al Fath. 

اُنْزِلَ->kalimat pasif, (..diturunkan Al Quran), Al Qur’an sebagai objek, jd yg di sorot adalah Al Qur’an. Maka saat Ramadan tiba, perhatian kita fokus pada Al Qur’an. 

Anzal: kalimat aktif (ex. Qs. Al Fath, Allah lah yang menurunkan ketenangan kedalam hati mukminun), Highlight: Subjeknya adalah Allah,  jadi jika ada ketenangan yg bukan dr Allah maka semua itu palsu. 

Saat dapat kabar orang yg kita sayangi akan datang, maka kita akan gembira & bersiap menyambutnya, so, jika Ramadan mau datang tapi hatinya merasa sama aja dgn bulan lain, biasa aja, yuk cek lg hati kita, what’s up? T.T 

Ramadan, just not about shaum, but Al Qur’an. Menu utama Ramadan adalah Qur’an. 

Sebelum turun ke dunia berasal di Baitul izzah, sebelumnya di lauhul mahfudz dulu.

Lauhul mahfudz-> baitul izzah->langit dunia (terjadi di malam lailatul Qadr). 

Satu-satunya mahluk yang bisa mengakses ke sidratul muntaha, hanya Rasul SAW, bahkan jibril sayapnya terbatas dan akan terbakar jika memaksa sampai kesana. 

Dari tempat yang susah diakses itu, dengan mudahnya Allah turunkan ke bumi sehingga bisa kita akses semudah sekarang, masyaAllah. 

Al Qur’an berasal dari tempat yang paling susah diakses, even for malaikat, so let’s make it more precious. Qur’an is special gift from special place from the greatest, Allah. Quran adalah hadiah spesial yang berasal dari tempat spesial dari yang Maha Kuasa. 

Umat Nabi Musa, pasti iri dengan nabi musa karena hanya beliau yang bisa bicara dengan Allah, even nabi Harun tidak bisa bicara lansung dengan Allah. But see, muslim, masyaAllah as umatnya Rasulullah kita punya akses untuk bicara dengan Allah by Al Qur’an >,< 😀

Sebelum kita bertanya ke Allah terkait problem kita, Allah udah jawab pertanyaan kita itu dengan Al Qur’an, masyaAllah. 

“Al Qur’an, solusi semua masalahmu” #catatauote >.<

Kenapa kita puasa di bulan Ramadan? Untuk menghormati turunnya Al Qur’an. Untuk menunjukkan betapa mulainya Al Qur’an. 

Saat puasa, apa yg kita rasakan? Yaa.. haus, lapar, pengen es krim, cokelat, nasi padang, dll ya >,< 

But, siapa yg mengontrol diri kita kala itu biar tenang? Anata no kokoro, Your heart!hatimu punya komando. Karena 30 hari hati kita mengkomandoi tubuh kita, so after Ramadan tubuh kita akan menjadi lebih patuh pada hati. Di “ehhm-in” aja dah tunduk tu tubuh kita. Jadi Ramadan adalah bulan untuk melatih hati ini, menghidupkan kembali jiwa yang sempat redup. 

هُدًى لِّلنَّاسِ

Saat injil turun, petunjuk tsb hanya untuk umat Nabi Musa. Di ayat ini, Allah mention hudallinnas, petunjuk bagi umat manusia, so bukan untuk umat tertentu aja. 

Maka jika kita sudah muslim, tapi ngga mau ambil petunjuk dr Al Qur’an, maka rugi banget, kan TT.TT

Saat lgi scrolling2 trus nemu ayat Qur’an yg relate banget ama kita, jawaban yg kita cari selama ini, nah itu tu kode dari Allah biar kita lebih dekat sama Qur’an. 

Kalau ketemu temen, yg bisaa banget ngertiin kita, tau banget maunya kita, pasti nyaman banget kan? Nah samaa dong, Al Qur’an tu udah menyediakan segala hal yang kita butuhkan, relate banget sama kita, harusnya hati kita bisa senyaman bahkan lebih nyaman saat dekat dengan Al Qur’an :’)

Huda->petunjuk, ia berbeda dengan informasi. 

Allah ngga cuma ngasih kita informasi, tapi PETUNJUK. 

Saat bingung dengan suatu keadaan kita akan minta bantuan orang2 terdekat untuk dpt petunjuk. Al Qur’an seperti hotline kehidupan kita, telepon yang bisa kita akses kapan aja dan akan selalu dapat jawaban. Ngga bakal di tolak dah panggilan kita. Semua masalah kita udah ada jawabannya di Al Qur’an. 

Al Quran adalah Kalamullah, perkataan Allah, yang akan bermanfaat untuk orang lain. So, kita jg klo bicara hendaklah yg bermanfaat. 

Keberkahan bln Ramadan, jg buat semua manusia. Rasulullah pernah bersabda, kalau di bulan Ramadan setan dibelenggu. Hal tsb juga untuk semua manusia juga bukan muslim aja. Jadi setan ngga akan gangguin kita untuk berbuat baik pada orang2 yang ingin kita berikan kebaikan untuknya. So, saat Ramadan hendaknya kita ngga fokus sama diri sendiri aja, karena peluang amalnya besar besar banget untuk menebarkan kebaikan, memperdengarkan Al Qur’an. 

Keep humble and stay close with Qur’an 😀

Mohon saya dikoreksi jika terdapat kesalahan. Jazakumullah khair. 

Diary #3 HAGAKI

Utazu, Jepang (pukul 21.07 JST)

13 September 2019, cerah.

Sepenggal cerita dari 24 jam. Semoga ada hikmah yang dapat dipetik bersama.

Hagaki adalah Bahasa Jepang yang dalan Bahasa Indonesia artinya kartu pos.
Hari ini kartu pos yang sangat ditunggu kedantangannya akhir tiba ditanganku setelah banyak drama melankolis, bentrok batin dan salah paham.
Bagi beberapa orang mungkin isi dari kartu pos ini tidaklah begitu penting, namun bagiku cukup penting untuk memacu motivasi 6 bulan kedepan. Kartu pos ini berisi hasil ujian tes kemampuan Bahasa Jepang level N3. Dengan jangka waktu belajar Bahasa Jepang hampir 1,5 tahun sudah wajar untuk mampu mencapai tahap tersebut. Sebenarnya pengumuman kelulusan sudah dapat dilihat di Internet 2 minggu yang lalu namun karena kami didaftarkan oleh fasilitas tempat kerja (Di kantor Indonesia seperti bagian SDM mungkinnya) jadi hanya pihak SDM saja yang tau hasilnya. Sedangkan kami yang ikut ujian, rerpaksa harus menunggu hagaki tiba untuk tau lulus atau tidak. Sebelum hagaki ini tiba telah banyak kabar burung yang beredar yang dimulai dari pengumuman dipapan pengumuman kantor bahwa kami (anak baru) akan didaftarkan lagi untuk ujian berikutnya, sedangkan para senior diizinkan untuk memilih ingin ikut lagi atau tidak. Tes kemampuan Bahasa Jepang ini diadakan 2 kali dalam setahun, yakni dibulan Juli dan Desember. Dikarenakan kemampuan bahasa yang masih pas-pasan dan kalimat dalam pengumuman itu juga sedikit membingungkan terjadilah kesalahpahaman. Kami, si anak baru tidak lulus. Mendapati kesimpang siuran berita akan ketidaklulusan seperti tersengat listrik saat sedang menyisir rambut, terkejut tapi masih mencoba tetap berpikir positif.
Hasil itu tidak akan mengkhianati usaha, bukan?  Saat mendengar kata tidak lulus, seketika itu juga teringat bagaimana aku belajar, memang belum maksimal tapi cukup untuk mencapai nilai minimun. Masih berharap walau hanya pada batas nilai minimum. Ada rasa penolakan yang besar dalam diriku karena saat mengerjakan soal, yang menggerakkan tangan ini untuk mengisi A, B,C atau D itu adalah Sang Maha Penggerak, Yang Maha Besar, Allah SWT. Sehingga ku yakin Allah akan izinkaa aku lulus dengan kemudahan yang Ia berikan.  Namun bila ketidaklulusan menjadi hasil ujian ini, ku teringat sebuah hadist dari Aisyah radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika beliau mendapatkan sesuatu yang tidak disukai, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengucapkan,
[Alhamdulillah ala kulli hal] Segala puji hanya milik Allah atas setiap keadaan’.” (HR. Ibnu Majah. Syaikh Al Albani mengatakan hadits ini hasan).
Rosul saja yang cobaannya lebih berat masih memuji Allah lalu siapa aku yang hanya ditimpa ketidaklulusan saja mau marah, robek buku, bakar lalu diminum. Alhamdulillah ala kulli hal.
Isu ketidaklulusan ini ditambah lagi dengan pernyataan dari kepala fasilitas yang memberitahukan lagi perihal pendaftarn ujian dan beliau bilang level yang kami ikuti adalah N3 (lagi). Wah, kali ini bagai tersambar petir di tengah hujan. Sudah basah, kena petir lagi. Seram, naas dan sakit.
Dan akhirnya pasrah. Menanti Hagaki saja agar lebih jelas. Lelah dengan pergolakan batin yang tidak perlu.
Hari ini ia tiba. Kusambut dengan harapan dan berserah pada yang Maha Kuasa. Apapun hasilnya, kuharap dikuatkan untuk bangkit ataupun untuk melangkah maju. Dan Alhamdulillah hirabbil alamin. Lulus dengan skor yang sangat memuaskan.
Allah memang baik dan sesuai prasangka hambanya.
Desember, N2 tunggu aku menemuimu. Salam dari aku yang sudah rindu ingin bertemu. Eahh.
Sekian

Diary #2 TERKEJUT

Utazu, Jepang (pukul 21.43 JST)

12 September 2019, cerah.

Sepenggal cerita dari 24 jam. Semoga ada hikmah yang dapat dipetik bersama.

Terkejut menurutku adalah bahasa lain dari ketidaksiapan kita menerima sesuatu.
Hari ini aku dikejutkan oleh hal-hal kecil yang sebenarnya sudah ada dalam daftar kejadian yang akan terjadi pada kita atas izin sang Pecipta. Masya Allah. Karena tidak ada yang namanya kebetulan. Semuanya terjadi mengikuti rencanaNya. Indah sekali.
Dari pagi, berniat hanya ingin masak tahu goreng untuk bekal dinas malam ini. Saat sedang memasak, pintu kamar yang lain terbuka. Terkejut karena ku kira teman-teman ku masuk shift pagi. Ternyata tidak. Beruntung karena dia belum mempersiapkan bekalnya, maka aku berbagi dengannya. Alhamdulillah masih diberi kesempatan berbagi.
Sekitar pukul 13.00, melalui line, kudapatkan pesan yang memang kutunggu kedatangannya. Terkejut, karena tiba lebih cepat dari perkiraan. Kabar baik, alhamdulillah. Baiknya rencana Allah pada rasa keterkejutan ini.
Sejak 2 minggu yang lalu pemberitahuan bahwa akan ada pengecekan listrik berkala maka akan ada pemadam listrik selama dua dari jam 14.00- 16-00. Pukul 15.00 saat akan bersiap untuk berangkat dinas malam, kuhidupkan lampu kamar mandi untuk cuci muka. Terkejut lagi. Karena lapu masih menyala, saat kuputar keran air. Mati. Hmm.. apakah terjadi pertukaran pengecekan? Masih berharap seperti itu. Hingga tiba didepan elevator. Ternyata tetaplah pengecekan listrik berkala sehingga elevatornya mati dan harus menggunakan tangga. Baiklah. Ku ingat sebuah hadist Ibnu Umar Radhiyallahu ‘anhumma berkata ” Nabi SAW dan seluruh pasukannya apabila mendaki lereng bukit mereka pun bertakbir. Manakala melalui jalan menurun mereka bertasbih (HR. Abu Dawud no. 2599). Masya Allah. Sambil menuruni anak tangga sembari ku ucapkan “Subhanallah” karena aku juga sedang turun dari ketinggian walau bukan bukit.
Lagi. Saat sudah mulai dinas malam. Saat mata mulai lelah, tubuh mulai meminta haknya untuk istirahat. Dari sudut gelap ruangan, ada sesuatu yang bergerak cepat, memperlihatkan wajah pucat. Seketik mata menjadi lebih tajam, nadi berdenyut lebih cepat. Apakah itu? Terkejut. Ternyata dia adalah pasien dengan wajah putih pucatnya yang hendak ke kamar kecil. Sembari menyapa ia bilang “meshi mada ka?” (Sarapan belum datangkan?). Masya Allah. Allah bangun diri ini karena ada tanggung jawab yang harus dijaga malam ini. Baiknya Sang Pencipta.

Sekian.

Seorang perawat lansia yang sedang berjuang di Negeri Matahari Terbit

When you are a nurse, you know that every day you will touch a life, or a life will touch yours – Annonim

Sebagai perawat lansia di Jepang (dan pastinya bagi semua perawat dimanapun berada) bahwa kalimat “life will touch yours” sangat terasa. Bagaimana menjalani kehidupan yang panjang tanpa ada orang terkasih yang menemani. Menjalani masa senja dengan berteman pada mereka yang sama-sama sudah senja. Semoga mereka mendapat hidayah, sehingga masa tunggunya dapat lebih bermakna.

Blog ini Insha Allah akan menceritakan pengalaman di Negeri Sakura, mulai dari pekerjaan, kehidupan sehai-hari dan tentunya liburannya.

Semoga bisa bermanfaat dan dapat meningkatkan minat baca anak Negeri tercinta.

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Ayo mulai